Siapakah polisi muda yang menemukan lokasi sumur Lubang Buaya?

2019-03-23 by No Comments

Siapakah polisi muda yang menemukan lokasi sumur Lubang Buaya?

Agen Polisi Tingkat II/Letnan Kolonel Polisi/Ajun Komisaris Besar Polisi (Purn.) Soekitman (lahir di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, 30 Maret 1943 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 13 Agustus 2007 pada umur 64 tahun) adalah saksi sejarah terjadinya Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia G30S/PKI dan penemu …

Siapa yang memimpin pengangkatan 7 jenazah korban PKI dari sumur di Lubang Buaya?

Winanto, memimpin langsung pengangkatan para jenazah kekejaman G30S/PKI pada sumur tua di kawasan Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Kenapa di kasih nama Lubang Buaya?

Konon katanya, zaman dahulu sumur tersebut adalah tempat sarang buaya-buaya ganas yang ditemukan pertama kali oleh Datuk Banjir. Ia dikenal sebagai orang sakti yang ikut melawan penjajag belanda. Saat itu, Datuk Banjir sedang menyusuri sungai dengan perahu dan tongkat dayungnya.

Siapa Penemu sumur Lubang Buaya?

Berdasar buku berjudul “Kesaksian Sukitman Penemu Sumur Lubang Buaya” karya Drs.Soemarno Dipodisastro, pada tengah malam tanggal 30 September 1965, Sukitman yang berpangkat Agen Polisi II itu tengah berpatroli di Jalan Iskandarsyah, Jakarta Pusat, tepatnya di sekitar Wisma Auri.

Siapa saja pemimpin pemberontakan G 30 S PKI?

Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit merupakan Ketua Umum Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal ini bisa dikatakan jika ia merupakan salah satu dalang utama dibalik peristiwa 30 September.

Lubang Buaya PKI ada dimana?

Salah satu tempat yang menjadi saksi bisu pertumpahan darah dan segenap penyiksaan yang dilakukan oleh PKI adalah Monumen Pancasila Sakti. Monumen yang berada di Jalan Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur ini berdiri di atas tanah seluas 14,6 hektar.

Siapa yang mengangkat jenazah di Lubang Buaya?

Serma KKO (Purn) Samuri, Pengangkat Jenazah Pahlawan Revolusi di Sumur Lubang Buaya, Tutup Usia.

Siapa yang terkubur di Lubang Buaya?

Di antaranya Komandan TNU AD Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Suprapto, Letnan Jenderal MT Haryono, Letnan Jenderal S Parman. Kemudian Mayor Jenderal DI Padjaitan, Mayor, Jenderal Sutoyo Siswomiharjo dan Kapten Pieree Tandean. Jenazah ketujuh pahlawan itu ditemukan di sumur yang disebut Lubang Buaya di Jakarta.

Masuk Lubang Buaya bayar berapa?

Tarif dan Jam Operasional Museum Lubang Buaya Sementara di hari libur nasional museum ini tetap buka. Untuk biaya masuk pengunjung dikenakan tarif masuk sebesar Rp 2.500 per orang, semnetara untuk yang berkendara roda empat dikenakan biaya Rp 5.000. Pengunjung yang ingin membeli buku panduan dikenakan biaya Rp 15.000.

Siapa saja pahlawan yang masuk ke lubang buaya?

Tujuh Pahlawan Revolusi Indonesia tersebut adalah Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

Lubang Buaya Apakah ada buaya?

Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan bahwa ada buaya-buaya putih di sungai yang terletak di dekat kawasan Pondok Gede. Selain itu juga terdapat rumah yang di dalamnya ketujuh pahlawan revolusi yang disiksa dan dibunuh. Dan juga terdapat mobil yang digunakan untuk mengangkut orang-orang.

Berapa dalam sumur Lubang Buaya?

Liputan6.com, Jakarta – Lubang Buaya, Jakarta Timur menjadi bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia. Di lokasi itulah, 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD dibunuh dan dibuang di sumur berdiameter 75 sentimeter dengan kedalaman 12 meter.